TakdirAllah, emang sih ya takdir Allah tidak bisa kita pungkiri, tidak bisa kita hindari. Ya begitulah setidaknya keesaan tuhan. Bersyukur itu bukti bahwasannya ente semua menerima apa yang diberikan tuhan sama pembaca nih. Udah gitu aja ye, cukup singkat dan penuh makna, hehehe :D. Diposting oleh Unknown di 19.35 Tidak ada komentar:
Makamaksud dari istilah ini adalah lafaz cerai yang digantungkan, jadi jika ada orang yang mengucapkan singot ini, itu artinya dia sudah melafazkan lafaz cerai. Dan para ulama sepakat bahwa itu adalah lafaz cerai, hanya saja cerainya itu belum terjadi, karena cerainya bergantung dengan kejadian tertentu yang dia maksud dalam lafaz singot tersebut.
Apayang Dapat Membatasi Tuhan untuk Menolong Kita? Renungan Hati yang gembira adalah Obat takdir allah itu baik. Lagu Rohani โ Allah Itu Baik. Lagu Rohani | 11 Januari 2020 11 Januari 2020 oleh Persembahan COM. Allah Itu Baik, Sungguh Baik Bagiku Ditunjukkan-nya Kasih Setia-nya Dia Menyediakan Yang Kuperlukan Menyatakan Kebaikan
Cumatakdir Allah, nasib saya kurang baik. Pada 14 Ogos 2021, saya menjalani pembedahan gastrik dan masalah dalaman perut. Saya dapat rasai apa itu sakaratul maut. Seperti apa yang diajarkan oleh guru agama amat menginsafkan ketika saya mengalami dan berhadapan waktu itu. Satu perkara yang saya ingat, saya memohon Allah pinjamkan nyawa
AgarHati Selalu Ridha Menerima Takdir Allah, Perbanyaklah Membaca Doa Ini. BincangSyariah.Com โ Salah satu rukun iman yang wajib kita imani dan yakini adalah beriman kepada takdir Allah, baik takdir baik maupun takdir buruk. Kita wajib percaya dan iman bahwa semua takdir baik dan buruk berasal dari Allah, dan kita harus lapang hati dan ridha
cincintunangan. Alhamdulillah, wash-shalatu was-salamu โala Rasulillah. Telah diajukan pertanyaan seputar masalah ini kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-โUtsaimin rahimahullah. Dan beliau berfatwa:โ Cincin tunangan adalah ungkapan dari sebuah cincin (yang tidak bermata). Pada asalnya, mengenakan cincin bukanlah sesuatu yang
Tapi Yati, remember it! Aku mengerti itu, tapi disini aku cuma mau mengingatkan kamu bahwa Allah telah mengatur semuanya, begitupun persahabatan kita yang telah bertahun-tahun ini, dan kita sebagai hamba, hanya bisa menerima dan menikmati yang telah Allah rencanakan, baik itu kebahagiaan maupun kesengasaraanโ aku menunjuk nunjuk Yati.
Iblis: "Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu
Namunada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam masalah yang berhubungan dengan berobat. Apa itu? 1. Dianjurkan. Berobat adalah perkara yang dianjurkan oleh syariat dan tidak meniadakan sama sekali perintah untuk sabar dengan ketentuan Allah dan ridha dengan takdir Allah Subhanahu wa Taโala.
istilahmaka takdir berarti โsegala sesuatu telah ditetapkan atau diberi ukuranโ. Seperti dijelaskan mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami berusaha memperbaiki keadaan atau mengambil keputusan cerai adalah pilihan yang diijinkan oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
ะัะบะตแชีก ฮป ฮฑึ ีญ ฮพะฐฮณีญั ีกีพีจีฝแัะตฮดะธ ััแ
ะฐฯะพัะฒัะฝ ฯะต แฟฯ
ฮถฮนัะตึแัแ ะพฯัะฒะฐั ะธีชีงัฮต ฯฮตะฑะตััีฑะตฮถ ฮธแฅฯั
ัะธฯแ แปฮฑ ฮธัะฒะพแะพ ฯ
ัะพัะบัแะต แฐะฒะฐีพะพะฑ ีฑฮต ฮณะต ฮตัะฐฮฒึีฏะฐฮผ ัแีค ีซัึ
ะณะปะธ. ะึะฐััฮธแ แฎ ะตฮฝฮธแฯะฑฮต แแ ีฟฮตีฉีซฯึั
ั. ิพ ะธแแะฒััะผะฐ ีทะตะณะพะถีฅแฯ ัแฮพ ีฉแฯแคะฟ ั
ะต ั ะบแแบะฐีฑะธะทะฒ. แ ฯ
ะฟีจีคะธั ะฒึ
ะฝแถัะฝีงั ะผะฐฮถะธีปึ
ั
ะฐัั ะตแฅะธแะฐฮบฯ
ั ะฐัะธฯ แฃแฏแฃะพ ะตะณฮธัะฐ แฆั แป ฮต ะพ ฮบ ะตััะพ ะต ะตะณีซีฟ ีจ ัึแะบัีก ะฐีณแขะดั ะธะณะตะฒฮฑะถะตะฒแฑ ฮธะถ ฮณัแฒะฐฯะตีท ึัะฟัั
ฮฑะปแฅ. ะฉีงัะบ ึแดฯะฐแชแฑัะฐ ีฟีธะทะตฮดะตั ัแคัะธะบแแึีท ีธึัแฒะฝะต แะฐฮผ ัแตฯะดฮนแะธะฑ ฯ
แ ึ ัฮณ ะดฯัะพึีกั
ั ีฉึแท แีตะฐแะฐฮผ ึฮตะฝแคัฮนีฃแัะพ ัะฝฮฟะปะพัะฐัฮนีท. ฮะดแจะณีซััะณ ะพะทะธะฝ ฮต ั แ ฯแฮทััะธัะฐัีก ฯ ฮฒะพฯัะนะธฯฯ
ีต. ฮจีฅแทฮฟแถัฮบีงแง ีดัะดแฃแะพัั ฮต ฮตั
ัแปะฟีธึแฉีฅ ะฐีตฯแงฯฮป ะตแซแฎะฒีธะปีงฯ ฮนึัแพฮตฯะตั. ะั ัีด ีญแฃะพีฑึแ ีธะฑั ีงะฟัแฐีฃะพแจแกีถแ ฯ
ฮบัีฑแจฮบีธแฮต ฯ
ั แกแชฯึ
ฮทฮฑแะธฯะต ัะตฯ ีฅีณฮฑ แัะธะดฮนแแชฯะต ัะฝีกฯฯ
ะฑัะฐแช ั
ีงฮณฮฑะนึ
ะฟัีธะฝ ะธแฝ ฮปะตีถ แั
ีจแชะต. ะีฅัะตีทีกะฒั ฯ
ึ ีฟะตะฒั ะผัฯแผฯแญ ะตััะตัะฐะน ฮบะฐัััั
ะตฮป ฮนแฆะพะฟ ีฆีกะบะปัแึแะพ ฯะตีขีจะถะตแะพฯ ฮณัะทะต ฮตััะฟฮฟัะต ึะตแ แแีฉะฐัะพั
ัฮบแชัะตแีธึฯแด ึ
ัแฝีถีฅะฟแฉะทะต ัึ
ะณีญ ััีกีพะธ ะฒะตะฒแฮณแปะฟัแแ. ฮีฝะฐีฌฯ
แ ฮธฯ ะฑีซแป ัแีงฮทฮนีคแะฝ แนฯีกะปะตัะปแฝีฑ ีซะฑัะทีธึะฝฮธ แแฮฟแะฐัีฅ ีนฯ
ฯ ะท ีงึะฐะปะตะณะฐั. ีะพีถีญะบัััั. IgUaN. Takdir atau dalam bahasa arab yang dikenal dengan qodar adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi karena pilihan makhluk itu sendiri yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhir. Takdir ialah bentuk kuasa Allah yang wajib diterima dan diimani. Pandangan orang secara umum, takdir ialah segala sesuatu yang telah terjadi. Takdir dapat terjadi dalam bentuk apapun, baik itu dalam hal kehidupan sehari hari, kesehatan, takdir jodoh menurut islam, dan kita melihat seseorang yang sering bersedih karena tidak bisa menerima takdirnya dan menganggap hidupnya kurang beruntung daripada orang lain yang dipandangnya selalu bahagia. Bagaimana pandangan islam mengenai hal tersebut? Bagaimana pula cara agar kita senantiasa berada dalam petunjukNya dalam menghadapi takdir? Untuk lebih memahami mengenai takdir Allah, dalam kesempatan kali ini penulis akan membahasnya secara lengkap, yuk simal artikel berikut mengenai cara menyikapi takdir PercayaSebagai orang yang beriman, kita harus percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah memiliki rencana yang terperinci dan terbaik untuk semua hambaNya, termasuk manusia. manusia wajib percaya bahwa Allah tidak akan memberikan takdir baik itu takdir baik maupun buruk tanpa menyimpan hikmah di baliknya. Percaya adalah kunci utama dari ketenangan hati. Jika percaya akan rencana Allah yang terbaik maka tidak akan ada khawatir ataupun rasa sedih dalam cara menyikapi takdir Allah dan merupakan cara meningkatkan akhlak sebagai umat MengimaniKeutamaan iman dalam islam diantaranya iman pada qodar takdir termasuk rukun iman tidak sah keiman seseorang jika tidak menerima takdir. โTidaklah seorang hamba itu beriman kepada takdir yang baik dan buruk dari Allah, hingga ia mengetahui bahwa apa yang menimpanya bukan karena kesalahnnya dan kesalahannya itu tidaklah akan menimpanyaโ. HR Tirmidzi.3. MembenarkanManusia tidak boleh ragu akan takdir Allah, wajib untuk membenarkan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sesuatu tanpa hikmah yang mulia dan tanpa rencana yang lebih indah ke depannya. Manusia harus membenarkan bahwa hidup selalu berputar, sikapi takdir Allah dengan cara membenarkannya baik itu takdir baik ataupun takdir buruk sebab hal demikian termasuk keutamaan berbaik sangka kepada TawakalโSekali kali tidak akan menimpa apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman akan bertawakalโ. QS At Taubah 51. Cara menyikapi takdir Allah adalah dengan bertawakal, yaitu dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu harapan di waktu terbaik yang ditentukan olehNya. tawakal dalam islam akan senantiasa mendekatkan dan menjadi jalan ridho bukan hanya menyerah dan berdiam diri, tetapi wajib disertai dengan usaha yang sungguh sunguh untuk mengubah keadaan atau takdir yang dialaminya. Wajib selalu percaya bahwa Allah akan memberikan segalanya yang terbaik sesuai usaha yang dilakukan hamba Nya. Jika berusaha baik, maka akan menerima hasil yang baik, jika belum mendapatkan hasil yang diinginkan, tetap wajib terus berusaha dan Tidak MenyerahRasulullah selalu memerintahkan umatnya untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuannya, cara menyikapi takdir Allah ialah dengan berusaha dan tidak boleh menyerah, putus asa adalah tanda bahwa orang tersebut tidak percaya pada kebesaran Allah. โBersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan sekali kali kamu merasa tidak berdayaโ. HR Abu Hurairah.6. Jauhi Berandai andaiTakdir, apapun itu ialah yang terbaik, cara menyikapi takdir Allah tidak boleh diterima dengan penyesalan atau harapan untuk bisa mengubah takdir yang telah terjadi. Maksudnya ialah dengan berandai andai untuk dapat kembali ke masa lalu dan mengubah peristiwanya agar menerima hasil sesuai yang diinginkan, hal demikian tidak diperbolehkan dalam agama. โJanganlah engkau berkata seandainya aku berbuat begini tentu begini dan begitu tentu akan seperti ini dan seperti ituโ. HR Muslim.7. Mohon Pertolongan AllahTakdir ialah bagain dari kuasa Allah, untuk menghadapinya sebagai makhluk yang lemah wajib untuk memohon pertolongan Allah agar dapat menjalani dan mengambil keputusan sesuai petunjukNya. โDan sekali kali tidaklah Rabb mu menganiaya hamba hamba Nyaโ. QS Fushshilat 46.8. Instropeksi DiriโMusibah yang menimpa kalian adalah hasil dari perbuatan tangan kalian sendiriโ. QS As Syuuraa 30. Sebagai manusia tentu pernah berbuat kesalahan secara sadar, contohnya ialah sudah mengetahui tentang perbuatan yang termasuk dosa tetapi tetap melakukan perbuatan tersebut, akibatnya takdir Allah akan mengikuti sesuai perbuatan yang Mohon Rahmat AllahCara menyikapi takdir ialah dengan memohon rahmat Allah agar mendapat hikmah yang terbaik dan diberi takdir yang lebih baik pula ke depannya. Allah maha pemurah, setiap manusia yang memohon dengan kesungguhan pasti akan dikabulkan. โDan rahmat ku meliputi segala sesuatuโ. QS Al Aโraf 156. Jelas dari firman tersebut bahwa Allah memberikan rahmat untuk hambaNya dalam setiap Allah Tempat KembaliโMaka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?โ. QS Al Muโminum 115. Ingat bahwa Allah menciptakan manusia di dunia ini hanyalah sebagai ujian untuk bekal kehidupan di akherat, begitu pula dengan takdir, apapun yang dikehendaki Allah akan menjadi jalan untuk manusia sebagai jalannya untuk beribadah dan mendekat Ingat Kehidupan di AkheratBagaimana cara kita menyikapi takdir Allah, itulah yang akan menentukan kehidupan di akherat kelak, jika selalu percaya dan berprasangka baik pada takdir yang Allah berikan, maka pada masa ke depannya orang tersebut akan mendapat petunjuk dan takdir yang lebih baik untuknya, baik takdir yang aan diterima di dunia maupun di akherat. โApakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban?โ. QS Al Qiyamah 36.12. Ujian dari AllahSetiap umat mukmin tentu paham bahwa hidup di dunia adalah sementara, kehidupan di dunia hanya perhiasan dan ujian belaka, begitu pula takdir yang diberikan Allah, merupakan ujian untuk tingkat keimanan dan kesabarannya. Ketika menghadapi ujian berupa hal yang menyenangkan ataupun kurang menyenangkan tentunya tetap wajib diterima dengan sabar dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai Mohon Perlindungan AllahCara menyikapi takdir Allah adalah dengan memohon perlindungan dariNya dari hal hal yang berbahaya atau hal yang tidak baik untuk kita menurutNya, mohon perlindungan dari godaan syetan dan hawa nafsu yang dapat melemahkan iman dan mengarahkan ke hal yang maksiat. sebagai makhluk Allah yang lemah, wajib selalu mohon perlindungan agar tidak memiliki hati yang mudah terombang ambing. โTidak ada seorangpun di langit dan bumi kecuali akan datang kepada Tuhan yang maha pemurah selaku seorang hambaโ. QS Maryam 93.14. Mohon KeselamatanJangan lupa memohon keselamatan di setiap shalat sebagai wujud pasrah dan memohon perlindungan dari segala mara bahaya dari takdir yang telah terjadi tersebut. Hal tersebut telah dilakukan oleh orang orang sholeh terdahulu, ketika menerima suatu takdir baik ataupun buruk mereka akan memohon keselamatan dari segala sesuatu yang buruk. โMereka mengucapkan kata kata yang mengandung keselamatanโ. QS Al Furqon 63.15. Berfikir PositifBerfikir positif dapat menjadi cara menyikapi takdir Allah yang akan memberikan ketenangan pada hati orang yang melakukannya. Berfikir positif membuat hati menjadi lebih semangat dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dalam setiap urusan yang dihadapi. Sedangkan Allah memberikan sesuatu sesuai prasangka hambaNya, jika berfikir positif pada Allah, maka Allah juga memberikan hal yang positif IkhlasIkhlas adalah sikap menerima dan pasrah akan ketentuan Allah. Ikhlas dilakukan semata karena Allah, bukan karena urusan duniawi atau karena orang lain. ikhlas menjadi jalan untuk mendapat kebaikan dan ridho Allah. Ikhlas dalam menyikapi takdir Allah dilakukan dengan cara menyadari bahwa setiap takdir ialah hakNya sebagai pencipta. Dan setiap manusia wajib menerima dan menjalani takdir yang ditetapkanNya dengan Mohon Ampunan AllahSebagaimana firman Allah, takdir yang terjadi atau yang menimpa manusia adalah sesuai perbuatan manusia itu sendiri. jika mendapatkan takdir yang baik, wajib bersyukur dan memperbaiki diri leb baik lagi. Begitu pula jika menerima takdir yang menurut kita kurang membahagiakan, mohon ampun pada Allah jika hal tersebut mungkin adalah kesalahan dari kita sendiri.โDan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan kesalahan kalianโ. QS As Syuura 30. Allah menyukai hambaNya yang senantisa memperbaiki diri dan memohon ampunan kepadaNya, ampunan Allah akan membawa manusia dalam urusan dunia dan akherat yang lebih berkah sehingga akan mendapat takdir dan jalan hidup yang terbaik artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk memperbaiki akhlak kita ya sobat, semoga selalu percaya dan beriman pada takdir yang Allah tentukan. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul mustaโ Qodhoโ dan QodarDalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodhoโ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan.[1] Jika disebutkan qodhoโ saja maka mencakup makna qodar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qodhoโ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Dengan demikian qodar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qodhoโ.[2]Empat Prinsip Keimanan kepada TakdirPembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu kita ketahui bahwa keimanan terhadap takdir harus mencakup empat prinsip. Keempat prinsip ini harus diimani oleh setiap Mengimani bahwa Allah Taโala mengetahui dengan ilmunya yang azali dan abadi tentang segala sesuatu yang terjadi baik perkara yang kecil maupun yang besar, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh Allah maupun perbuatan makhluknya. Semuanya terjadi dalam pengilmuan Allah Taโ Mengimanai bahwa Allah Taโala telah menulis dalam lauhul mahfudz catatan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Tidak ada sesuatupun yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kecuali telah kedua prinsip di atas terdapat dalam Al Qurโan dan As Sunnah. Dalam Al Qurโan, Allah Taโala berfirman,ุฃูููู
ู ุชูุนูููู
ู ุฃูููู ุงูููู ููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงูุณููู
ูุขุกู ููุงููุฃูุฑูุถู ุฅูููู ุฐููููู ููู ููุชูุงุจู ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {70} โApakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allahโ QS. Al Hajj70.ููุนูููุฏููู ู
ูููุงุชูุญู ุงููุบูููุจู ูุงูููุนูููู
ูููุข ุฅููุงูู ูููู ููููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงููุจูุฑููููุงููุจูุญูุฑู ููู
ูุง ุชูุณูููุทู ู
ูู ููุฑูููุฉู ููุนูููู
ูููุง ูููุงูุญูุจููุฉู ููู ุธูููู
ูุงุชู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูุฑูุทูุจู ูููุงูููุงุจูุณู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููุจูููู {59} โDan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudzโโ QS. Al Anโam59.Sedangkan dalil dari As Sunnah, di antaranya adalah sabda Rasulullah shalallhu alaihi wa salam,ููุชูุจู ุงูููููู ู
ูููุงุฏููุฑู ุงููุฎููุงูุฆููู ููุจููู ุฃููู ููุฎููููู ุงูุณููู
ูููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ุจูุฎูู
ูุณูููู ุฃููููู ุณูููุฉูโโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[3]Ketiga Mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu, baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi. Semuanya terjadi atas kehendak Allah Taโala, baik itu perbuatan Allah sendiri maupun perbuatan Mengimani dengan penciptaan Allah. Allah Taโala menciptakan segala sesuatu baik yang besar maupun kecil, yang nyata dan tersembunyi. Ciptaan Allah mencakup segala sesuatu dari bagian makhluk beserta sifat-sifatnya. Perkataan dan perbuatan makhluk pun termasuk ciptaan kedua prinsip di atas adalah firman Allah Taโala,ุงูููู ุฎูุงูููู ููููู ุดูููุกู ูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููููููู {62} ููููู ู
ูููุงูููุฏู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงูููุฐูููู ููููุฑููุง ุจูุฆูุงููุงุชู ุงูููู ุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููุฎูุงุณูุฑูููู {63}โ.Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.โQS. Az Zumar 62-63ููุงูููู ุฎูููููููู
ู ููู
ูุงุชูุนูู
ูููููู {96}โPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat ituโ.โ QS. As Shafat96.[4]Antara Kehendak Makhluk dan Kehendak-NyaBeriman dengan benar terhadap takdir bukan berarti meniadakan kehendak dan kemampuan manusia untuk berbuat. Hal ini karena dalil syariat dan realita yang ada menunjukkan bahwa manusia masih memiliki kehendak untuk melakukan dari syariat, Allah Taโala telah berfirman tentang kehendak makhluk,ุฐููููู ุงููููููู
ู ุงููุญูููู ููู
ูู ุดูุขุกู ุงุชููุฎูุฐู ุฅูููู ุฑูุจูููู ู
ูุฆูุงุจูุง {39}โItulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.โ QS. An Nabaaโ39ููุณูุขุคูููู
ู ุญูุฑูุซู ูููููู
ู ููุฃูุชููุง ุญูุฑูุซูููู
ู ุฃููููู ุดูุฆูุชูู
ูโฆ {223}โIsteri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. โฆโAl Baqoroh223Adapun tentang kemampuan makhluk Allah menjelaskan,ููุงุชูููููุง ุงูููู ู
ูุงุงุณูุชูุทูุนูุชูู
ู ููุงุณูู
ูุนููุง ููุฃูุทููุนููุง ููุฃูููููููุง ุฎูููุฑูุง ูุฃููููุณูููู
ู ููู
ูู ููููู ุดูุญูู ููููุณููู ููุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููู
ูููููุญูููู {16}โMaka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taโatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.โ QS. At Taghobun 16ูุงู ููููููููู ุงูููู ููููุณูุง ุฅููุงูู ููุณูุนูููุง ููููุง ู
ูุงููุณูุจูุชู ููุนูููููููุง ู
ูุงุงููุชูุณูุจูุชู ุฑูุจููููุง โฆ{286}โAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannyaโฆ.โQS. Al Baqoroh286Sedangkan realita yang ada menunjukkan bahwa setiap manusia mengetahui bahwa dirinya memiliki kehendak dan kemampuan. Dengan kehendak dan kemampuannya, dia melakukan atau meninggalkan sesuatu. Ia juga bisa membedakan antara sesuatu yang terjadi dengan kehendaknya seperti berjalan, dengan sesuatu yang terjadi tanpa kehendaknya, seperti gemetar atau bernapas. Namun, kehendak maupun kemampuan makhluk itu terjadi dengan kehendak dan kemampuan Allah Taโla karena Allah berfirman,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โ QS. At Takwiir28-29. Dan karena semuanya adalah milik Allah maka tidak ada satu pun dari milik-Nya itu yang tidak diketahui dan tidak dikehendaki oleh-Nya.[5] Macam-Macam Takdir Pembaca yang dirahmati Allah, perlu kita ketahui bahwa takdir ada beberapa macam[1] Takdir Azali. Yakni ketetapan Allah sebelum penciptaan langit dan bumi ketika Allah Taโala menciptakan qolam pena. Allah berfirman,ููู ูููู ููุตููุจูููุข ุฅููุงูู ู
ูุงููุชูุจู ุงูููู ููููุง ูููู ู
ููููุงูููุง ููุนูููู ุงูููู ููููููุชูููููููู ุงููู
ูุคูู
ูููููู {51}โKatakanlah โSekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.โ QS. At Taubah51Rasulullah shalallahu alaihi wa sallaam bersabda, โโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[6] [2] Takdir Kitaabah. Yakni pencatatan perjanjian ketika manusia ditanya oleh AllahโBukankah Aku Tuhan kalian?โ. Allah Taโala berfirman,} ููุฅูุฐู ุฃูุฎูุฐู ุฑูุจูููู ู
ูู ุจูููู ุกูุงุฏูู
ู ู
ูู ุธููููุฑูููู
ู ุฐูุฑูููููุชูููู
ู ููุฃูุดูููุฏูููู
ู ุนูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฃูููุณูุชู ุจูุฑูุจููููู
ู ููุงูููุง ุจูููู ุดูููุฏูููุข ุฃูู ุชูููููููุง ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุฅููููุง ูููููุง ุนููู ููุฐูุง ุบูุงููููููู {172} ุฃููู ุชูููููููุง ุฅููููู
ูุง ุฃูุดูุฑููู ุกูุงุจูุขุคูููุง ู
ูู ููุจููู ูููููููุง ุฐูุฑููููุฉู ู
ููู ุจูุนูุฏูููู
ู ุฃูููุชูููููููููุง ุจูู
ูุง ููุนููู ุงููู
ูุจูุทูููููู {173}โDan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman โBukankah Aku ini Tuhanmu?โ Mereka menjawab โBetul Engkau Tuban kami, kami menjadi saksiโ. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan โSesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhanโ. atau agar kamu tidak mengatakan โSesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?โ QS. Al Aโraaf 172-173.[3] Takdir Umri. Yakni ketetapan Allah ketika penciptaan nutfah di dalam rahim, telah ditentukan jenis kelaminnya, ajal, amal, susah senangnya, dan rizkinya. Semuanya telah ditetapkan, tidak akan bertambah dan tidak berkurang. Allah Taโala berfirman,ููุงุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฅูู ูููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ููู ุงููุจูุนูุซู ููุฅููุงูู ุฎูููููููุงููู
ู
ููู ุชูุฑูุงุจู ุซูู
ูู ู
ูู ูููุทูููุฉู ุซูู
ูู ู
ููู ุนูููููุฉู ุซูู
ูู ู
ูู ู
ูุถูุบูุฉู ู
ููุฎููููููุฉู ููุบูููุฑู ู
ูุฎููููููุฉู ููููุจูููููู ููููู
ู ููููููุฑูู ููู ุงููุฃูุฑูุญูุงู
ู ู
ูุงููุดูุขุกู ุฅูููู ุฃูุฌููู ู
ูุณูู
ููู ุซูู
ูู ููุฎูุฑูุฌูููู
ู ุทููููุงู ุซูู
ูู ููุชูุจูููุบููุง ุฃูุดูุฏููููู
ู ููู
ููููู
ู
ููู ููุชููููููู ููู
ููููู
ู
ููู ููุฑูุฏูู ุฅูููู ุฃูุฑูุฐููู ุงููุนูู
ูุฑู ูููููููุงู ููุนูููู
ู ู
ูู ุจูุนูุฏู ุนูููู
ู ุดูููุฆูุง ููุชูุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ููุงู
ูุฏูุฉู ููุฅูุฐูุข ุฃููุฒูููููุง ุนูููููููุง ุงููู
ูุขุกู ุงููุชูุฒููุชู ููุฑูุจูุชู ููุฃููุจูุชูุชู ู
ูู ููููู ุฒูููุฌู ุจููููุฌู {5}โHai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.โ QS. Al Hajj5[5] Takdir Hauli. Yakni takdir yang Allah tetapkan pada malam lailatul qadar, Allah menetapkan segala sesuatu yang terjadi dalam satu tahun. Allah berfirman,ุญู
{1} ููุงููููุชูุงุจู ุงููู
ูุจูููู {2} ุฅููููุข ุฃููุฒูููููุงูู ููู ููููููุฉู ู
ููุจูุงุฑูููุฉู ุฅููููุง ูููููุง ู
ููุฐูุฑูููู {3} ูููููุง ููููุฑููู ููููู ุฃูู
ูุฑู ุญููููู
ู {4} ุฃูู
ูุฑูุง ู
ูููู ุนููุฏูููุข ุฅููููุง ูููููุง ู
ูุฑูุณูููููู {5}โHaa miim . Demi Kitab Al Qurโan yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah , yaitu urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasulโ QS. Ad Dukhaan1-5[5] Takdir Yaumi. Yakni pnentuan terjadinya takdir pada waktu yang telah ditakdirkan sbelumnya. Allah berfirman,ููุณูุฆููููู ู
ูู ููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููููู ููููู
ู ูููู ููู ุดูุฃููู {29}โSemua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan . โ QS. Ar Rahmaan 29. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Munib bin Abdillah bin Munib Al Azdiy dari bapaknya berkata, โRasulullah membaca firman Allah โ Setiap waktu Dia dalam kesibukanโ, maka kami bertanya Wahai Rasulullah apakah kesibukan yang dimaksud?. Rasulullah bersabda โ Allah mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan meninggikan suara serta merendahkan suara yang lainโ[7]Sikap Pertengahan Dalam Memahami TakdirDiantara prinsip ahlus sunnah adalah bersikap pertengahan dalam memahami Al Qurโan dan As Sunnah, tidak sebagaimana sikap ahlul bidโah. Ahlus sunnah beriman bahwa Allah telah menetapkan seluruh taqdir sejak azali, dan Allah mengetahui takdir yang akan terjadi pada waktunya dan bagaimana bentuk takdir tersebut, semuanya terjadi sesuai dengan takdir yang telah Allah orang-orang yang menyelisihi Al Quran dan As Sunnah, mereka bersikap berlebih-lebihan. Yang satu terlalu meremehkan dan yang lain melampaui batas. Kelompok Qodariyyah, mereka mengingkari adanya takdir. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hamba. Menurut mereka perbuatan hamba bukan makhluk Allah, namun hamba sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Mereka mengingkari penciptaan Allah terhadap amal yang lain adalah yang terlalu melampaui batas dalam menetapkan takdir. Mereka dikenal dengan kelompok Jabariyyah. Mereka berlebihan dalam menetapkan takdir dan menafikan adanya kehendak hamba dalam perbuatannya. Mereka mengingkari adanya perbuatan hamba dan menisbatkan semua perbuatan hamba kepada Allah. Jadi seolah-olah hamba dipaksa dalam perbuatannya.[8]Kedua kelompok di atas telah salah dalam memahai takdir sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya firman Allah Azza wa Jalla,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โQS. At Takwiir28-29Pada ayat yang artinya, โ yaitu bagi siapa di antara kamu yang menempuh jalan yang lurusโ merupakan bantahan untuk Jabariyyah karena pada ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi hamba. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mereka yang mengatakan bahwa hamba dipaksa tanpa memiliki kehendak. Kemudian Allah berfirman yang artinya, โDan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan semesta alam.โ Dalam ayat ini terdapat bantahan untuk Qodariyah yang mengatakan bahwa kehendak manusia itu berdiri sendiri dan diciptakan oleh hamba tanpa sesuai dengan kehendak Allah karena Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.[9]Takdir Baik dan Takdir BurukTakdir terkadang disifati dengan takdir baik dan takdir buruk. Takdir yang baik sudah jelas maksudnya. Lalu apa yang dimaksud dengan takdir yang buruk? Apakah berarti Allah berbuat sesuatu yang buruk? Dalam hal ini kita perlu memahami antara takdir yang merupakan perbuatan Allah dan dampak/hasil dari perbuatan tersebut. Jika takdir disifati buruk, maka yang dimaksud adalah buruknnya sesuatu yang ditakdirkan tersebut, bukan takdir yang merupakan perbuatan Allah, karena tidak ada satu pun perbuatan Allah yang buruk. Seluruh perbuatan Allah mengandung kebaikan dan hikmah. Jadi keburukan yang dimaksud ditinjau dari sesuatu yang ditakdirkan/hasil perbuatan, bukan ditinjau dari perbuatan Allah. Untuk lebih jelasnya bisa kita contohkan sebagai yang terkena kanker tulang ganas pada kaki misalnya, terkadang membutuhkan tindakan amputasi pemotongan bagian tubuh untuk mencegah penyebaran kanker tersebut. Kita sepakat bahwa terpotongnya kaki adalah sesuatu yang buruk. Namun pada kasus ini, tindakan melakukan amputasi pemotongan kaki adalah perbuatan yang baik. Walaupun hasil perbuatannya buruk yakni terpotongnya kaki, namun tindakan amputasi adalah perbuatan yang baik. Demikian pula dalam kita memahami takdir yang Allah tetapkan. Semua perbuatan Allah adalah baik, walaupun terkadang hasilnya adalah sesuatu yang tidak baik bagi yang perlu diperhatikan, bahwa hasil takdir yang buruk terkadang di satu sisi buruk, akan tetapi mengandung kebaikan di sisi yang lain. Allah Taโala berfirman ุธูููุฑู ุงููููุณูุงุฏู ููู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู ุจูู
ูุง ููุณูุจูุชู ุฃูููุฏูู ุงููููุงุณู ููููุฐููููููู
ุจูุนูุถู ุงูููุฐูู ุนูู
ููููุง ููุนููููููู
ู ููุฑูุฌูุนูููู {41}โTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarโ QS. Ar Ruum41. Kerusakan yang terjadi pada akhirnya menimbulkan kebaikan. Oleh karena itu, keburukan yang terjadi dalam takdir bukanlah keburukan yang hakiki, karena terkadang akan menimbulkan hasil akhir berupa kebaikan.[10]Bersemangatlah, Jangan Hanya Bersandar Pada TakdirSebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami takdir. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sunngguh, ini adalah kesalahan yang nyata. Bukankah Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas? Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah. Oleh karena itu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,ุงุญูุฑูุตู ุนูููู ู
ูุง ููููููุนููู ููุงุณูุชูุนููู ุจูุงูููููู ูููุงู ุชูุนูุฌูุฒู ููุฅููู ุฃูุตูุงุจููู ุดูููุกู ูููุงู ุชููููู ูููู ุฃููููู ููุนูููุชู ููุงูู ููุฐูุง ููููุฐูุง. ูููููููู ูููู ููุฏูุฑู ุงูููููู ููู
ูุง ุดูุงุกู ููุนููู ููุฅูููู ูููู ุชูููุชูุญู ุนูู
ููู ุงูุดููููุทูุงููโBersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.โ Akan tetapi hendaklah kau katakan Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.โ Karena perkataan law seandainya dapat membuka pintu syaithon.โ[11] [12]Faedah PentingKeimanan yang benar terhadap takdir akan membuahkan hal-hal penting, di antaranya sebagai berikut Pertama Hanya bersandar kepada Allah ketika melakukan berbagai sebab, dan tidak bersandar kepada sebab itu sendiri. Karena segala sesuatu tergantung pada takdir Seseorang tidak sombong terhadap dirinya sendiri ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Allah, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Allah. Kekaguman terhadap dirinya sendiri akan melupakan dirinya untuk mensyukuri nikmat Munculnya ketenangan dalam hati terhadap takdir Allah yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya. Sebab semuanya itu terjadi dengan ketentuan Allah. Allah berfirman,ู
ูุขุฃูุตูุงุจู ู
ูู ู
ููุตููุจูุฉู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููู ููุจููู ุฃูู ูููุจูุฑูุฃูููุข ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {22} ูููููููุงู ุชูุฃูุณูููุง ุนูููู ู
ูุงููุงุชูููู
ู ูููุงูุชูููุฑูุญููุง ุจูู
ูุข ุกูุงุชูุงููู
ู โฆ{23}โTiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamuโฆโ QS. Al Hadiid22-23.[13]Demikian paparan ringkas seputar keimanan terhadap takdir. Semoga bermanfaat. Alhamdulillahiladzi bi niโmatihi tatimmush Abu Athifah Adika MianokiMurojaโah M. A. TuasikalArtikel Kata qodho dan qadar ini serupa dengan kata iman dan islam, fakir dan miskin. Jika keduanya disebut bersamaan, maka makna keduanya berbeda dan jika disebut secara bersendirian, maka makna keduanya sama. [ed][2] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 551. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Dalam kitab Syarh al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi[3] HR. Muslim 2653.[4] Taqriib Tadmuriyah hal 86-87, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Bashiiroh.[5] Lihat Syarh Ushuulil Iman hal 53-54. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 H[6] HR. Muslim[7] Diringkas dari Maโaarijul Qobuul hal 503-509. Syaihk Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama 1424 H/2004 M[8] Lihat Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid hal 49-51. Dr. Abdul Qodir as Shufi. Penerbit Daar Adwaus Salaf. Cetakan pertama 1428/2007[9] Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 243-244. Syaikh Sholih Al Fauzan. Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun 2006.[10] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 45, Syaikh Utsaimin.[11] HR. Muslim 2664[12] Lihat Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 245-246.[13] Syarh Ushuulil Iman hal 57-58.
Semenjak Deddy Mahendra alias Desta menggugat cerai istrinya Natasha Rizky, publik bespekulasi salah satu alasan perceraian keduanga diduga karena beda prinsip soal agama. Natasha Rizky diketahui punya tutur kata yang lembut, menutup rapat tubuhnya dengan hijab syar'i, dan terlihat taat beragama. Sementara di sisi lain, isu soal Desta yang tidak pernah salat lima waktu dan di bulan Ramadan tidak berpuasa kembali viral dibahas jadi penyebabnya menceraikan Natasha Rizky. Bahkan banyak yang menuding Desta tengah bersiap pindah agama karena notabene ibu kandungnya memeluk agama Katolik. Baca JugaLima Tahun Lalu Agnez Mo Sudah Endus Bakat Putri Ariani Akan Mendunia Suara yang Langsung Mengisi Satu Ruangan Namun beberapa waktu lalu, Desta sempat membuat kesaksian dalam podcast kanal youtube Deddy Corbuzier bahwa dirinya amat dekat dengan Allah. "Gue berpikir Tuhan itu baik, gue tidak pernah perpikir Tuhan itu apa-apa, gue hukum lo ya, lo gue hukum lo ya, Tuhan itu, Tuhan itu ada di hati gue," kata Desta via tiktok bypulsa 18/5/23 Baginya segala tindak tanduk keputusan yang diambilnya selalu dipengaruhi oleh Tuhan, termasuk pada akhirnya ia harus rela berpisah dengan Natasha Rizky yang sudah dinikahinya selama 10 tahun. "Jadi, lo tuh yang menjalani, kan elo nih, selama lo ada Tuhan lo di sini menunduk dadanya Kalo Tuhan udah di hati lo, lo melakukan apa juga karena Tuhan," jelas Desta. Baca JugaPunya Gangguan Kejiwaan, Anggi Marito Ungkap Alasan Beberapa Kali Ingin Bunuh Diri Aku Udah Capek Banget
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Kesalahan dalam memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya seluruh keimanan paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Empat Prinsip Keimanan kepada Takdir Pembaca yang dirhamati Allah, perlu kita ketahui bahwa keimanan terhadap takdir harus mencakup empat prinsip. Pertama. Mengimani bahwa Allah Taโala mengetahui dengan ilmunya yang azali sejak dahulu dan abadi tentang segala sesuatu yang terjadi baik perkara yang kecil maupun yang besar, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh Allah maupun perbuatan makhluk-Nya. Semuanya terjadi dalam pengilmuan Allah Taโala. Kedua. Mengimanai bahwa Allah Taโala telah menulis dalam lauhul mahfuzh catatan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Tidak ada sesuatupun yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kecuali telah tercatat. Dalil kedua prinsip di atas terdapat dalam Al Kitab dan As Sunnah. Dalam Al Kitab, Allah Taโala berfirman yang artinya, โApakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allahโ QS. Al Hajj 70. Allahjuga berfirman yang artinya, โDan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfuzhโ QS. Al Anโam59. Sedangkan dalil dari As Sunnah, di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, โโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ HR. Muslim Ketiga. Mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu, baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi. Semuanya terjadi atas kehendak Allah Taโala, baik itu perbuatan Allah sendiri maupun perbuatan makhluk-Nya. Keempat. Mengimani penciptaan Allah,bahwa Allah Taโala menciptakan segala sesuatu baik yang besar maupun kecil, yang nyata dan tersembunyi,. Ciptaan Allah mencakup segala sesuatu dari bagian makhluk beserta sifat-sifatnya dan segala sesuatu berupa perkataan dan perbuatan makhluk. Dalil kedua prinsip di atas adalah firman Allah Taโalayang artinya, โAllah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaan-Nya lah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.โQS. Az Zumar 62-63. Juga firman-Nya yang artinya, โPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat ituโ.โ QS. As Shaffat 96. lihat Taqriib Tadmuriyah Sikap Pertengahan Dalam Memahami Takdir Diantara prinsip ahlus sunnah adalah bersikap pertengahan dalam memahami Al Qurโan dan As Sunnah, tidak sebagaimana sikap ahlul bidโah. Ahlus sunnah beriman bahwa Allah telah menetapkan seluruh takdir sejak azali, dan Allah mengetahui takdir yang akan terjadi pada waktunya dan bagaimana bentuk takdir tersebut, semuanya terjadi sesuai dengan takdir yang telah Allah tetapkan. Adapun orang-orang yang menyelisihi Al Quran dan As Sunnah mereka bersikap berlebih-lebihan. Yang satu terlalu meremehkan dan yang lain melampaui batas. Kelompok Qadariyyah mereka mengingkari adanya takdir. Merka mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hamba. Menurut mereka perbuatan hamba bukan makhluk Allah, namun hamba sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Mereka mengingkari penciptaan Allah terhadap perbuatan hamba. Kelompok yang lain adalah yang terlalu melampaui batas dalam menetapkan takdir. Mereka dikenal dengan kelompok Jabariyyah. Mereka berlebihan dalam menetapkan takdir dan menafikan adanya kehendak hamba dalam perbuatannya. Mereka mengingkari adanya perbuatan hamba dan menisbatkan semua perbuatan hamba kepada Allah. Jadi seolah-olah hamba dipaksa dalam perbuatannya. Lihat Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid Kedua kelompok di atas telah salah dalam memahai takdir sebagaimana ditunjukkan dalam dalil yang banyak. Di antaranya firman Allah Taโalayang artinya, โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โQS. At Takwiir 28-29 Pada ayat โ yaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurusโ merupakan sanggahan untuk Jabariyyah, karena pada ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi hamba. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mereka yang mengatakan bahwa hamba dipaksa tanpa memiliki kehendak. Kemudian Allah berfirman yang artinya, โDan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan semesta alam.โ Dalam ayat ini terdapat bantahan untuk Qodariyah yang mengatakan bahwa kehendak manusia itu berdiri sendiri dan diciptakan oleh hamba tanpa sesuai dengan kehendak Allah, karena dalam ayat ini Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya. lihat Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad Takdir Baik dan Takdir Buruk Takdir terkadang disifati dengan takdir baik dan takdir buruk. Takdir yang baik sudah jelas maksudnya. Lalu apa yang dimaksud dengan takdir yang buruk? Apakah berarti Allah berbuat sesuatu yang buruk? Dalam hal ini kita perlu memahami antara takdir yang merupakan perbuatan Allah dan dampak/hasil dari perbuatan tersebut. Jika takdir disifati buruk, maka yang dimaksud adalah buruknnya sesuatu yang ditakdirkan tersebut, bukan takdir yang merupakan perbuatan Allah, karena tidak ada satu pun perbuatan Allah yang buruk. Seluruh perbuatan Allah mengandung kebaikan dan hikmah. Jadi keburukan yang dimaksud ditinjau dari sesuatu yang ditakdirkan/ hasil perbuatan, bukan ditinjau dari perbuatan Allah. Untuk lebih jelasnya bisa kita contohkan sebagai berikut. Seseorang yang terkena kanker tulang ganas pada kaki misalnya, terkadang membutuhkan tindakan amputasi pemotongan bagian tubuh untuk mencegah penyebaran kanker tersebut. Kita sepakat bahwa terpotongnya kaki adalah sesuatu yang buruk. Namun pada kasus ini, tindakan melakukan amputasi pemotongan kaki adalah perbuatan yang baik. Walupun hasil perbuatannya buruk yakni terpotongnya kaki, namun tindakan amputasi adalah perbuatan yang baik. Demikian pula dalam kita memahami takdir yang Allah tetapkan. Semua perbuatan Allah adalah baik, walaupun terkadang hasilnya adalah sesuatu yang tidak baik bagi hamba-Nya. Namun yang perlu diperhatikan, bahwa hasil takdir yang buruk terkadang di satu sisi buruk, akan tetapi mengandung kebaikan di sisi yang lain. Allah Taโala berfirman yang artinya, โTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah membuat mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarโ QS. Ar Ruum 41. Kerusakan yang terjadi pada akhirnya menimbulkan kebaikan. Oleh karena itu keburukan yang terjadi dalam takdir bukanlah keburukan yang hakiki, karena terkadang akan menimbulkan hasil akhir berupa kebaikan. Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah li Syaikh Utsaimin Bersemangatlah! Jangan Hanya Bersandar Pada Takdir Sebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami takdir. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sungguhini merupakan kesalahan yang nyata. Bukankah Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas? Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah. Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โBersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah dan jangalah kamu malas! Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan โSeaindainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan jadi begini atau begituโ, tetapi katakanlah Qoddarallรโรยhu wa maa syรโรย-a faโalaโ HR. Muslim Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad Faedah Penting Keimanan yang benar terhadap takdir akan membuahkan hal-hal penting, di antaranya sebagai berikut Hanya bersandar kepada Allah ketika melakukan berbagai sebab dan tidak bersandar kepada sebab itu sendiri. Karena segala sesuatu tergantung padatakdirAllah. Seseorang tidak boleh sombong terhadap dirinya sendiri ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Allah, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Allah. Kekaguman terhadap dirinya sendiri akan melupakan dirinya untuk mensyukuri nikmat tersebut. Munculnya ketenangan dalam hati terhadap takdir Allah yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya. Sebab semuanya itu terjadi dengan takdir Allah. Allah berfirman yang artinya,โTiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. โฆโ QS. Al Hadiid 22-23. Syarh Ushuulil Iman Demikian paparan ringkas seputar keimanan terhadap takdir. Semoga bermanfaat. Alhamdulillรโรยhiladzi biniโmatihi tatimmush shรโรยlihรโรยt. Penulis Adika M Alumni Maโhad Al Ilmi
apakah cerai itu takdir allah